Pintu dan jendela, lebih dari sekadar akses masuk dan keluar, memainkan peran penting dalam efisiensi energi bangunan. Sistem konstruksi bangunan yang berhubungan dengan pintu dan jendela merupakan tulang punggung yang menentukan performa termal, pencahayaan, dan ventilasi sebuah hunian.
Dari material yang digunakan hingga desain yang inovatif, setiap aspek sistem konstruksi ini berdampak signifikan terhadap kinerja energi dan estetika bangunan. Memahami bagaimana pintu dan jendela terintegrasi dalam berbagai sistem konstruksi menjadi kunci untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi.
Jenis-jenis Sistem Konstruksi Bangunan yang Berhubungan dengan Pintu dan Jendela
Sistem konstruksi bangunan merupakan kerangka kerja yang menentukan bagaimana struktur bangunan dibangun, termasuk bagaimana pintu dan jendela terintegrasi ke dalamnya. Jenis sistem konstruksi yang dipilih akan memengaruhi desain, estetika, dan fungsionalitas bangunan, serta bagaimana pintu dan jendela dapat diinstal dan diintegrasikan dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa jenis sistem konstruksi bangunan yang umum digunakan, dengan fokus pada hubungannya dengan pintu dan jendela:
Sistem Konstruksi Beton Bertulang
Sistem konstruksi beton bertulang merupakan salah satu sistem konstruksi yang paling umum digunakan. Beton bertulang memiliki kekuatan tekan yang tinggi dan fleksibilitas yang baik, sehingga cocok untuk membangun berbagai jenis bangunan, termasuk bangunan bertingkat tinggi. Beton bertulang juga dapat dibentuk dengan berbagai bentuk dan ukuran, sehingga dapat digunakan untuk menciptakan desain bangunan yang unik.
Dalam sistem konstruksi beton bertulang, pintu dan jendela biasanya dipasang menggunakan kusen beton yang terintegrasi dengan struktur beton. Kusen beton dapat dibuat secara langsung dengan cetakan atau menggunakan blok beton yang sudah jadi. Pintu dan jendela kemudian dipasang pada kusen beton dengan menggunakan baut atau lem khusus.
Sistem Konstruksi Baja
Sistem konstruksi baja merupakan sistem konstruksi yang populer untuk bangunan komersial dan industri. Baja memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan ringan, sehingga dapat digunakan untuk membangun struktur yang besar dan kompleks. Baja juga tahan terhadap korosi dan tahan lama, sehingga dapat digunakan untuk membangun bangunan yang tahan terhadap cuaca ekstrem.
Dalam sistem konstruksi baja, pintu dan jendela biasanya dipasang menggunakan kusen baja yang terintegrasi dengan struktur baja. Kusen baja dapat dibuat dari profil baja yang berbeda, seperti profil H, profil I, atau profil C. Pintu dan jendela kemudian dipasang pada kusen baja dengan menggunakan baut atau las.
Sistem Konstruksi Kayu, Sistem konstruksi bangunan yang berhubungan dengan pintu dan jendela merupakan
Sistem konstruksi kayu merupakan sistem konstruksi yang tradisional dan ramah lingkungan. Kayu merupakan material yang mudah dikerjakan dan memiliki isolasi termal yang baik, sehingga cocok untuk membangun rumah dan bangunan kecil lainnya. Kayu juga merupakan material yang dapat diperbarui, sehingga dapat membantu mengurangi jejak karbon.
Dalam sistem konstruksi kayu, pintu dan jendela biasanya dipasang menggunakan kusen kayu yang terintegrasi dengan struktur kayu. Kusen kayu dapat dibuat dari berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, kayu mahoni, atau kayu meranti. Pintu dan jendela kemudian dipasang pada kusen kayu dengan menggunakan paku atau sekrup.
Tabel Perbandingan Sistem Konstruksi
Nama Sistem Konstruksi | Material Utama | Keunggulan | Kelemahan | Contoh Aplikasi pada Pintu dan Jendela |
---|---|---|---|---|
Beton Bertulang | Beton dan Baja | Kekuatan tekan tinggi, fleksibilitas yang baik, tahan lama | Berat, membutuhkan waktu pengerjaan yang lama, kurang fleksibel dalam desain | Kusen beton untuk pintu dan jendela, panel beton untuk dinding dengan jendela terintegrasi |
Baja | Baja | Kekuatan tarik tinggi, ringan, tahan korosi, tahan lama | Biaya yang relatif mahal, membutuhkan keahlian khusus dalam pemasangan | Kusen baja untuk pintu dan jendela, struktur rangka baja dengan jendela terpasang |
Kayu | Kayu | Ramah lingkungan, mudah dikerjakan, isolasi termal yang baik | Mudah terbakar, mudah rusak oleh rayap, kurang tahan lama | Kusen kayu untuk pintu dan jendela, dinding kayu dengan jendela terpasang |
Contoh Ilustrasi Sistem Konstruksi
Sistem Konstruksi Beton Bertulang
Ilustrasi ini menunjukkan sebuah bangunan dengan struktur beton bertulang. Pintu dan jendela dipasang pada kusen beton yang terintegrasi dengan struktur beton. Kusen beton dapat dibuat secara langsung dengan cetakan atau menggunakan blok beton yang sudah jadi. Pintu dan jendela kemudian dipasang pada kusen beton dengan menggunakan baut atau lem khusus. Pemasangan pintu dan jendela pada kusen beton harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kebocoran air atau udara.
Sistem Konstruksi Baja
Ilustrasi ini menunjukkan sebuah bangunan dengan struktur rangka baja. Pintu dan jendela dipasang pada kusen baja yang terintegrasi dengan struktur baja. Kusen baja dapat dibuat dari profil baja yang berbeda, seperti profil H, profil I, atau profil C. Pintu dan jendela kemudian dipasang pada kusen baja dengan menggunakan baut atau las. Pemasangan pintu dan jendela pada kusen baja harus dilakukan dengan presisi agar tidak terjadi kebocoran air atau udara.
Sistem Konstruksi Kayu
Ilustrasi ini menunjukkan sebuah bangunan dengan struktur kayu. Pintu dan jendela dipasang pada kusen kayu yang terintegrasi dengan struktur kayu. Kusen kayu dapat dibuat dari berbagai jenis kayu, seperti kayu jati, kayu mahoni, atau kayu meranti. Pintu dan jendela kemudian dipasang pada kusen kayu dengan menggunakan paku atau sekrup. Pemasangan pintu dan jendela pada kusen kayu harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kebocoran air atau udara.
Material Pintu dan Jendela yang Umum Digunakan dalam Berbagai Sistem Konstruksi
Pintu dan jendela merupakan elemen penting dalam bangunan, tidak hanya berfungsi sebagai akses keluar masuk, namun juga memainkan peran krusial dalam estetika, keamanan, dan efisiensi energi bangunan. Pemilihan material pintu dan jendela yang tepat sangat penting, karena berdampak langsung pada kinerja bangunan secara keseluruhan.
Material yang digunakan untuk pintu dan jendela sangat beragam, mulai dari kayu yang klasik hingga aluminium yang modern. Setiap material memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing, yang membuat mereka cocok untuk berbagai sistem konstruksi dan kebutuhan bangunan.
Jenis Material Pintu dan Jendela
Berikut adalah beberapa jenis material pintu dan jendela yang umum digunakan dalam berbagai sistem konstruksi:
- Kayu: Material tradisional yang dikenal karena kehangatan, keindahan natural, dan kemampuan isolasi yang baik. Kayu dapat dibentuk dengan mudah dan menawarkan berbagai pilihan finishing. Namun, kayu rentan terhadap kerusakan akibat air, rayap, dan perubahan suhu.
- Aluminium: Material modern yang kuat, tahan lama, dan mudah perawatan. Aluminium ringan, tahan terhadap korosi, dan tersedia dalam berbagai warna dan desain. Kelemahannya, aluminium dapat menjadi konduktor panas yang baik, sehingga dapat mengurangi efisiensi energi bangunan.
- Baja: Material yang kuat, tahan lama, dan tahan api. Baja dapat dibentuk dengan mudah dan cocok untuk bangunan dengan gaya arsitektur industrial. Namun, baja dapat berkarat jika tidak dilapisi dengan baik dan memiliki berat yang cukup berat.
- UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride): Material sintetis yang tahan lama, tahan terhadap air dan cuaca, serta mudah perawatan. UPVC merupakan isolator panas yang baik dan dapat membantu mengurangi biaya energi. Namun, UPVC tidak sekuat baja atau aluminium, dan dapat menjadi rapuh pada suhu rendah.
- Kaca: Material yang memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam bangunan. Kaca dapat dibentuk dengan berbagai cara dan tersedia dalam berbagai ketebalan dan tingkat ketahanan. Kaca dapat meningkatkan efisiensi energi dengan menggunakan teknologi kaca berinsulasi (IGU) atau kaca berlapis rendah (low-E).
Tabel Perbandingan Material Pintu dan Jendela
Jenis Material | Keunggulan | Kelemahan | Sistem Konstruksi yang Cocok | Contoh Aplikasi |
---|---|---|---|---|
Kayu | Kehangatan, keindahan natural, isolasi yang baik, mudah dibentuk, berbagai pilihan finishing | Rentan terhadap kerusakan akibat air, rayap, dan perubahan suhu | Bangunan tradisional, rumah tinggal, bangunan komersial dengan desain klasik | Pintu utama, jendela, kusen jendela, pintu balkon |
Aluminium | Kuat, tahan lama, mudah perawatan, tahan terhadap korosi, berbagai pilihan warna dan desain, ringan | Konduktor panas yang baik, dapat mengurangi efisiensi energi bangunan | Bangunan modern, gedung bertingkat, bangunan komersial, bangunan industri | Pintu kaca, jendela kaca, kusen jendela, pintu geser |
Baja | Kuat, tahan lama, tahan api, mudah dibentuk, cocok untuk bangunan dengan gaya arsitektur industrial | Berkarat jika tidak dilapisi dengan baik, berat | Bangunan industri, gudang, bangunan komersial dengan desain industrial | Pintu garasi, pintu rolling door, kusen jendela, pintu pemadam kebakaran |
UPVC | Tahan lama, tahan terhadap air dan cuaca, mudah perawatan, isolator panas yang baik | Tidak sekuat baja atau aluminium, dapat menjadi rapuh pada suhu rendah | Bangunan modern, rumah tinggal, bangunan komersial, bangunan industri | Pintu dan jendela rumah, kusen jendela, pintu balkon |
Kaca | Memungkinkan cahaya alami masuk, berbagai pilihan desain dan ketebalan, dapat meningkatkan efisiensi energi dengan teknologi IGU atau low-E | Rentan terhadap kerusakan, dapat menjadi konduktor panas | Bangunan modern, gedung bertingkat, bangunan komersial, bangunan industri | Pintu kaca, jendela kaca, partisi kaca, dinding kaca |
Dampak Pemilihan Material terhadap Estetika, Ketahanan, dan Efisiensi Energi Bangunan
Pemilihan material pintu dan jendela memiliki dampak yang signifikan terhadap estetika, ketahanan, dan efisiensi energi bangunan:
- Estetika: Material pintu dan jendela dapat memengaruhi tampilan dan gaya arsitektur bangunan. Kayu memberikan kesan klasik dan hangat, aluminium memberikan kesan modern dan minimalis, sedangkan baja memberikan kesan industrial dan kuat. Pemilihan warna dan desain juga dapat memengaruhi estetika bangunan.
- Ketahanan: Material pintu dan jendela yang kuat dan tahan lama dapat meningkatkan umur bangunan. Aluminium, baja, dan UPVC merupakan material yang tahan terhadap korosi dan cuaca. Kayu membutuhkan perawatan yang lebih intensif untuk menjaga ketahanannya.
- Efisiensi Energi: Material pintu dan jendela dapat memengaruhi tingkat isolasi dan kemampuan bangunan dalam menghemat energi. Kayu, UPVC, dan kaca berinsulasi (IGU) merupakan material yang memiliki kemampuan isolasi yang baik, sehingga dapat mengurangi kehilangan panas dan meningkatkan efisiensi energi bangunan.
Peran Pintu dan Jendela dalam Efisiensi Energi Bangunan
Pintu dan jendela, meskipun tampak sederhana, memegang peranan penting dalam menjaga efisiensi energi bangunan. Mereka bertindak sebagai penghalang antara ruang interior dan lingkungan eksterior, dan kualitas desain serta materialnya dapat secara signifikan memengaruhi performa energi bangunan secara keseluruhan.
Isolasi Termal
Pintu dan jendela yang dirancang dengan baik berperan vital dalam menjaga isolasi termal bangunan. Isolasi termal mengacu pada kemampuan material untuk menahan aliran panas. Pintu dan jendela yang buruk dapat menyebabkan kebocoran panas, yang mengakibatkan peningkatan tagihan energi dan ketidaknyamanan di dalam ruangan.
- Material seperti kayu padat, fiberglass, dan PVC yang memiliki nilai isolasi termal yang tinggi dapat membantu mengurangi transfer panas.
- Pintu dan jendela dengan lapisan ganda atau triple pane kaca, dengan ruang hampa udara atau diisi gas inert, juga meningkatkan resistensi terhadap aliran panas.
- Pintu dan jendela dengan desain yang kedap udara, dengan segel yang tepat di sekitar bingkai dan kaca, dapat mencegah udara dingin masuk dan udara hangat keluar.
Pencahayaan Alami
Pintu dan jendela dapat menjadi sumber cahaya alami yang penting, mengurangi kebutuhan pencahayaan buatan dan menghemat energi. Pencahayaan alami memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan suasana hati, produktivitas, dan kesehatan.
- Pintu dan jendela dengan kaca bening atau kaca bertekstur yang memungkinkan cahaya masuk tanpa mengurangi privasi dapat meningkatkan pencahayaan alami.
- Desain yang strategis, seperti penempatan jendela di sisi bangunan yang menerima sinar matahari langsung, dapat memaksimalkan pemanfaatan cahaya alami.
- Penggunaan kaca reflektif atau kaca dengan film pengendali panas dapat membantu mengatur jumlah cahaya yang masuk dan mengurangi panas berlebih.
Ventilasi
Ventilasi yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan dan menciptakan lingkungan yang nyaman. Pintu dan jendela dapat memainkan peran penting dalam menyediakan ventilasi alami.
- Pintu dan jendela dengan desain yang memungkinkan sirkulasi udara, seperti jendela bukaan atau jendela dengan ventilasi atas, dapat meningkatkan ventilasi alami.
- Penggunaan sistem ventilasi mekanis, seperti kipas atau sistem HVAC, dapat membantu mengatur sirkulasi udara dan menghilangkan kelembapan berlebih.
- Pintu dan jendela dengan desain yang memaksimalkan aliran udara alami, seperti jendela yang menghadap ke arah angin dominan, dapat membantu mengurangi kebutuhan ventilasi mekanis.
Contoh Desain Pintu dan Jendela Efisien Energi
Beberapa contoh desain pintu dan jendela yang efisien energi meliputi:
- Pintu dan jendela dengan kaca berlapis ganda atau triple pane: Lapisan kaca tambahan menciptakan ruang hampa udara atau diisi gas inert, yang meningkatkan isolasi termal dan mengurangi transfer panas.
- Pintu dan jendela dengan bingkai kayu padat: Kayu padat memiliki nilai isolasi termal yang baik dan dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman.
- Pintu dan jendela dengan segel yang kedap udara: Segel yang tepat di sekitar bingkai dan kaca membantu mencegah udara dingin masuk dan udara hangat keluar, meningkatkan efisiensi energi.
- Pintu dan jendela dengan desain yang memaksimalkan pencahayaan alami: Desain yang strategis, seperti penempatan jendela di sisi bangunan yang menerima sinar matahari langsung, dapat memaksimalkan pemanfaatan cahaya alami dan mengurangi kebutuhan pencahayaan buatan.
- Pintu dan jendela dengan sistem ventilasi alami: Desain yang memungkinkan sirkulasi udara, seperti jendela bukaan atau jendela dengan ventilasi atas, dapat meningkatkan ventilasi alami dan mengurangi kebutuhan ventilasi mekanis.
Aspek Keselamatan dan Keamanan Pintu dan Jendela dalam Sistem Konstruksi: Sistem Konstruksi Bangunan Yang Berhubungan Dengan Pintu Dan Jendela Merupakan
Pintu dan jendela merupakan elemen penting dalam sistem konstruksi yang tidak hanya berfungsi sebagai akses masuk dan keluar, tetapi juga memainkan peran krusial dalam aspek keselamatan dan keamanan bangunan. Pemilihan dan pemasangan yang tepat dapat mencegah potensi bahaya dan melindungi penghuni dari berbagai ancaman.
Standar dan Regulasi Keselamatan Pintu dan Jendela
Standar dan regulasi yang berlaku terkait keselamatan dan keamanan pintu dan jendela sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang digunakan memenuhi persyaratan minimum untuk perlindungan. Standar ini meliputi aspek kekuatan, ketahanan, dan ketahanan terhadap api.
- Standar Nasional Indonesia (SNI): SNI 03-2811-2000 tentang pintu dan jendela kayu menetapkan persyaratan teknis untuk kekuatan, ketahanan, dan dimensi pintu dan jendela kayu yang digunakan dalam bangunan.
- Standar Internasional: ISO 14001:2015 tentang sistem manajemen lingkungan, memberikan pedoman untuk mengelola dampak lingkungan dari manufaktur dan penggunaan pintu dan jendela.
- Regulasi Bangunan: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, menetapkan persyaratan minimal untuk keselamatan dan keamanan bangunan, termasuk pintu dan jendela.
Standar dan regulasi ini berdampak pada desain dan instalasi pintu dan jendela dengan menentukan persyaratan material, konstruksi, dan pengujian yang harus dipenuhi.
Fitur Keamanan pada Pintu dan Jendela
Fitur keamanan pada pintu dan jendela dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan bangunan. Fitur-fitur ini dapat berupa:
- Kunci Pengaman: Kunci pengaman seperti kunci ganda, kunci silinder, dan kunci elektronik dapat meningkatkan tingkat keamanan dengan membuat pintu dan jendela lebih sulit dibobol.
- Engsel Pengaman: Engsel pengaman dengan desain yang khusus dapat mencegah pintu dan jendela dari dicongkel atau dibuka paksa.
- Kaca Pengaman: Kaca pengaman seperti kaca tempered dan kaca laminated dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap pecahan kaca dan meningkatkan ketahanan terhadap benturan.
- Sistem Alarm: Sistem alarm dapat mendeteksi upaya pembobolan atau masuk tanpa izin melalui pintu dan jendela dan memberi peringatan kepada pemilik atau otoritas keamanan.
- Jendela Ganda: Jendela ganda dengan ruang udara di antara kaca dapat mengurangi kebisingan dan meningkatkan efisiensi energi, sekaligus meningkatkan ketahanan terhadap pencurian.
Fitur-fitur ini bekerja bersama-sama untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan bangunan dengan membuat pintu dan jendela lebih sulit dibobol, mengurangi risiko cedera akibat pecahan kaca, dan memberikan peringatan dini terhadap ancaman.
Contoh Ilustrasi Fitur Keamanan Pintu dan Jendela
Berikut adalah contoh ilustrasi fitur keamanan pada pintu dan jendela:
- Kunci Ganda: Kunci ganda dengan dua titik penguncian pada pintu dapat membuat pintu lebih sulit dibobol.
- Kaca Laminated: Kaca laminated terdiri dari dua atau lebih lapisan kaca yang dihubungkan dengan lapisan film plastik. Film plastik ini membantu menahan pecahan kaca dan menjaga integritas kaca meskipun terkena benturan.
- Sensor Gerak: Sensor gerak yang dipasang pada jendela dapat mendeteksi gerakan di sekitar jendela dan mengirimkan sinyal alarm ke sistem keamanan.
Fitur-fitur ini memberikan contoh konkret tentang bagaimana aspek keselamatan dan keamanan dapat diterapkan dalam desain dan instalasi pintu dan jendela.
Tren Masa Depan Sistem Konstruksi Bangunan yang Berhubungan dengan Pintu dan Jendela
Sistem konstruksi bangunan terus berkembang, dan salah satu area yang mengalami transformasi signifikan adalah desain dan teknologi pintu dan jendela. Tren masa depan menjanjikan inovasi yang akan mengubah cara kita membangun, merasakan, dan berinteraksi dengan bangunan.
Teknologi Material Baru
Material baru memainkan peran kunci dalam mendorong evolusi pintu dan jendela. Material komposit, seperti serat kaca dan karbon, semakin populer karena ringan, kuat, dan tahan lama. Material ini memungkinkan pembuatan pintu dan jendela yang lebih tipis dan efisien energi, serta dapat dibentuk dengan desain yang lebih kompleks. Selain itu, material berkelanjutan seperti kayu yang bersertifikat dan bambu juga mendapatkan popularitas, menawarkan alternatif ramah lingkungan.
- Pintu dan jendela yang terbuat dari bahan komposit yang ringan dan kuat, memungkinkan desain yang lebih tipis dan efisien energi. Contohnya, pintu dan jendela yang menggunakan serat karbon dapat menawarkan kekuatan dan kekakuan yang luar biasa, sambil tetap ringan, yang mengurangi beban struktural pada bangunan.
- Pintu dan jendela yang terbuat dari material berkelanjutan, seperti kayu bersertifikat dan bambu, menawarkan alternatif ramah lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Desain yang Berfokus pada Keberlanjutan
Desain berkelanjutan menjadi prioritas utama dalam arsitektur modern, dan pintu dan jendela memainkan peran penting dalam mencapai efisiensi energi dan pengurangan emisi. Tren masa depan meliputi penggunaan kaca berinsulasi ganda, teknologi penggelapan cerdas, dan sistem ventilasi alami yang terintegrasi.
- Kaca berinsulasi ganda (IGU) dengan lapisan rendah emisi (low-E) meningkatkan efisiensi energi dengan meminimalkan hilangnya panas dan penolakan panas matahari. Kaca ini membantu menjaga suhu interior yang nyaman dan mengurangi kebutuhan sistem HVAC.
- Teknologi penggelapan cerdas, seperti kaca fotokromatik dan kaca electrochromic, secara dinamis menyesuaikan tingkat transparansi berdasarkan intensitas sinar matahari. Fitur ini membantu mengurangi silau, mengendalikan suhu interior, dan meningkatkan efisiensi energi.
- Sistem ventilasi alami terintegrasi, seperti jendela berventilasi silang dan sistem skylight, memanfaatkan sirkulasi udara alami untuk meningkatkan kualitas udara interior dan mengurangi kebutuhan sistem HVAC. Sistem ini juga dapat dirancang untuk menangkap energi panas matahari dan meningkatkan efisiensi energi.
Integrasi Sistem Pintar
Pintu dan jendela semakin terintegrasi dengan sistem rumah pintar, menawarkan kontrol yang lebih besar dan otomatisasi yang ditingkatkan. Sensor, kontrol suara, dan integrasi IoT memungkinkan pengaturan otomatis, peningkatan keamanan, dan pemantauan kondisi lingkungan.
- Sensor terintegrasi, seperti sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor hujan, memungkinkan pintu dan jendela untuk beradaptasi secara otomatis dengan kondisi lingkungan. Contohnya, jendela dapat menutup secara otomatis saat hujan atau saat suhu interior mencapai tingkat yang ditentukan.
- Kontrol suara memungkinkan penghuni untuk membuka, menutup, dan menyesuaikan pengaturan pintu dan jendela melalui perintah suara. Fitur ini memberikan kenyamanan dan aksesibilitas yang ditingkatkan.
- Integrasi IoT memungkinkan pintu dan jendela untuk terhubung ke sistem rumah pintar lainnya, memungkinkan kontrol dan pemantauan jarak jauh. Penghuni dapat memeriksa status pintu dan jendela, menyesuaikan pengaturan, dan menerima pemberitahuan tentang aktivitas yang tidak biasa melalui aplikasi seluler.